Rabu, 09 Desember 2015

Titik Tengah Indonesia

Titik tengah Indonesia, merupakan tag line yang saya sematkan untuk kampung halamanku Umpungeng. Istilah ini muncul jauh sebelum saya mengenal adanya bangunan yang dibangun di pantai Losari yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota Madya Makassar diera pemerintahan Walikota Bapak Arif Sirajuddin.Saat itu saya masih ditempat perantauan di ibukota. Awalnya penulis hanya mengekspresikan perasaan rindu kampung halaman yang sudah lama ditinggal merantau. Suatu saat penulis mendapat foto kampung Umpungeng yang dibawa oleh seorang keluarga yang sedang tugas belajar di Ibukota bernama Sardi Laesang dari kampung. Menyaksikan beberapa foto tersebut membuat penulis takjub dan senang luar biasa. Bayangan tentang kampung halaman serta merta bermunculan kembali. Saya pun terdorong untuk mengembangkan imajinasi dan ingatan tentang kampung halaman yang dulu sangat akrab dengan ku. Dari sekian potensi yang berhasil saya ingat, ada satu hal yang saya rasakan getarannya sangat kuat energinya menarik-narik imajinasi dan perasaanku. Pusat bumi (Posina Tanae) sebuah batu yang terletak di tengah-tengah sebuah situs megalitik bernama Garugae. Maka aku saat itu langsung men design  sebuah gambar di computer kerjaku sebuah peta dan memberi titik persis di lokasi wilayah Umpungeng (belum menggunakan google earth)  dan membuat lapisan lapisan garis dari mulai titik tengah hingga ke lapisan terluar untuk mempertegas argument titik tengah kemudian memberi judul peta tersebut sebagai “mid pint of Indonesia”.
Dari sinilah awal mula saya tersadar bahwa selain Tanda yang saya buat di tengah lingkaran Situs megalitik Garuga e di Umpungeng berada persis ditengah-tengah peta juga berada persis di tengah huruf permulaan I dari kata INDONESIA, yang berarti posisi tanda  pertegahan secara otomatis melekat pada Posisi Nama Negara Indonesia yang disematkan oleh www.google.com  

Dari sini saya menemukan keajaiban, berbagai sudut pandang yang selaras dengan symbol titik tengah tiba-tiba bermunculan dalam benakku. Tiba-tiba aku sangat takjub dengan kampung halamannku, tiba-tiba aku sangat kagum dengan para leluhurku yang dengan kehebatan dan kekuatan insting kepemimpinannya telah meletakkan sebuah TANDA satu buah batu pertengahan di tengah lingkaran batu-batu besar itu, yang selaras dengan namanya, selaras dengan tekstur gunungnya, selaras dengan posisi regionalnya, selaras dengan letak geografi nasionalnya  dan selaras dengan Teknologi teranyar diabad ini bernama google earth.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar